SEMARANG, BBNews - Sudah bukan menjadi rahasia umum, Provinsi Jawa Tengah dulunya dikenal sebagai wilayah paling banyak tumbuhnya sel-sel terorisme. Sejumlah nama pentolan pelalu teror kebanyakan berasal dari daerah tersebut. Bahkan setidaknya ada puluhan kejadian teror bom yang pernah terjadi sejak tahun1985.
Meski begitu, Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir mampu melakukan aksi pencegahan terorisme dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Bahkan, sekarang telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Provinsi terbaik dalam upaya pencegahan terorisme.
Melihat keberhasilan tersebut, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah belajar dalam upaya pencegahan terorisme di Semarang Jawa Tengah pada tanggal 11 sampai dengan 14 Desember 2024.
Difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalteng, sedikitnya ada 10 orang pengurus FKPT Kalteng berkunjung ke Jawa Tengah. Rombongan dipimpin Kepala Bidang Kewaspadaan Dini Kesbangpol Kalteng Edy Yusuf dan Sekretaris FKPT Kalteng Fajar Sri Ningsih.
Rombongan disambut Kepala Kesbangpol Jawa Tengah Haerudi didampingi Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Kesbangpol Jateng Pradana Agung Nugraha. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan silaturahmi bersama pengurus FKPT Jateng yang diterima oleh Ketua FKPT Jateng Syamsul Ma'arif.
Dalam kunjungan tersebut, banyak pengalaman yang didapatkan salah satunya upaya FKPT bersama Kesbangpol Jateng dalam upaya pencegahan terorisme.
"Saya kurang paham, ternyata Jateng itu di luar sana banyak disorot berkaitan dengan aksi terorisme," ungkap Kepala Kesbangpol Jateng Haerudin saat menerima rombongan.
Itu bisa terjadi, jelasnya, mungkin karena banyaknya aksi teror atau mayoritas pelakunya berasal dari Jateng. Meski begitu, pihaknya terus melakukan upaya dalam mencegah terjadinya aksi terorisme. Usaha yang dilakukan cukup berhasil, meski harus berhadapan dengan minimnya anggaran yang tersedia.
Berbagai upaya dilaksanakan dengan melakukan komunikasi lintas sektoral, sehingga upaya pencegahan aksi terorisme tetap bisa maksimal.
Ketua FKPT Jateng Syamsul Ma'arif menjelaskan, melakukan upaya pencegahan terorisme perlu dilakukan dari hati. Tidak jarang, setiap langkah yang diambil dibutuhkan keikhlasan, dan semua tidak bisa diukur dengan ketersediaan anggaran, karena sering kali justru dana pribadi yang harus dikeluarkan agar upaya pencegahan tetap berjalan.
"Kita memang berharap ada anggaran tersedia. Bantuan pemerintah daerah juga minim. Ada dibantu tetapi tidak banyak. Jadi harus bergerak dengan segala kemampuan yang ada," ungkapnya.
Kebutuhan anggaran, jelasnya, sangat besar. Apalagi di Jateng banyak eks napiter yang sudah bertobat dan butuh pembinaan. Dengan komunikasi bersama pemerintah daerah melalui Kesbangpol, berbagai upaya pembinaan eks napiter bisa teratasi. Tidak hanya pemda, dibutuhkan peran swasta untuk turut serta dalam upaya pencegahan terorisme.
"Peran swasta sangat penting. Karena keamanan daerah berkaitan erat dengan kenyamanan investasi. Itu bisa membantu menutupi kekurangan anggaran yang disiapkan Kesbangpol," tegasnya.
Sementara, Sekretaris FKPT Kalteng Fajar Sri Ningsih mengungkapkan, kedatangan rombongan tidak lain, ingin langsung mendengar strategi FKPT dan Kesbangpol dalam upaya pencegahan terorisme. Karena, FKPT dan Kesbangpol Jateng melalui kolaborasi bersama mampu melaksanakan berbagai program dalam upaya pencegahan terorisme. Keberhasilan itu yang coba ditiru dan selanjutnya dilaporkan ke pimpinan daerah.
"Apa yang kita pelajari tentu akan dibawa ke Kalteng. Secara khusus akan dilaporkan ke pimpinan daerah. Itu agar sinergi dan kolaborasi FKPT dengan pemda bisa semakin kuat dalam upaya pencegahan terorisme," tegas Fajar.
Terpisah, Kepala Bidang Kewaspadaan Dini Kesbangpol Kalteng Edy Yusuf mengungkapkan, FKPT Kalteng memang belum mendapatkan dana hibah dari Pemprov. Namun dalam upaya pencegahan terorisme yang dilakukan FKPT, tetap dibutuhkan dukungan anggaran dari Pemprov. Dengan belajar kolaborasi antara FKPT dan Kesbangpol Jateng, diharapkan Pemprov Kalteng bisa turut berperan dalam upaya pencegahan terorisme.
"Kedepan kita coba dorong, semoga kolaborasi dan sinergi antara FKPT-Pemprov Kalteng melalui Kesbangpol bisa maksimal. Paling tidak bisa memberikan dukungan anggaran kegiatan maupun pembinaan, terutama pada titik-titik wilayah yang dicurigai mendoktrin paham radikalisme. Kita harus akui, di Kalteng ada. Jadi perlu kita lakukan pembinaan bersama," tegas Edy. (HS/RED1)