TAJUK RENCANA - Kata narkoba bukan sebuah kata – kata asing di telinga masyarakat kita, terlebih begitu banyak berbagai baner, spanduk di sudut jalan. Terpampang tulisan, bag kalimat yang berbunyi nyaring. "Perangi narkoba, jauhi narkoba, karena narkoba perusak generasi muda".
Tulisa – tulisan itu diprakarsai oleh berbagai organisasi masyarakat (Ormas), baik organisasi pemuda, organisasi keagamaan dan institusi pemerintah, bahkan dari aparat penegak hukum.
Namun pada kenyataan nya, dari Hari berganti Minggu, berganti Bulan, hingga Tahun, jumlah kasus narkoba yang ditangani pihak Kepolisian di wilayah kita justru semakin meningkat.
Padahal, dengan adanya keterbukaan informasi atas sanksi atau hukuman berat kepada mereka sebagai penjual, pengguna, pemilik dan penguasa barang haram itu, mestinya mengurangi jumlah kasus tersebut.
Namun pada kenyataannya, baik hukuman dan ancaman yang pernah dijalani oleh para Eks Napi kasus ini, nampak nya tidak menjadi sebuah efek jera untuk tetap berjibaku dengan narkoba itu dan bahkan, mereka terkesan bangga menyandang gelar sebagai seorang Bandar (BD).
Disini kita bukan membahas tentang kebutuhan medis, akan tetapi fokus pada bahaya penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda.
Sebenarnya hal ini yang mesti menjadi sebuah PR khusus untuk kita bersama,
menjaga anak- anak kita dari bahaya penyalahgunaan narkoba, dimana peran orang tua dan guru di tuntut pula untuk aktif memperhatikan pergaulan generasi kita.
Begitu juga dengan lingkungan, dan keseriusan pihak aparat penegak hukum, juga sangat berpengaruh besar dengan masalah ini. Karena disitulah wadah untuk lebih mengetahui tentang marak atau tidaknya dugaan peredaran narkoba di wilayah kita.
Dari hasil perbincangan kami dengan salah satu eks narapidana kasus narkoba berinisial SM yang bersedia menjadi narasumber dari tulisan ini. SM mengatakan, bahwa tidak sedikit peredaran narkoba itu ada campur tangan pihak oknum aparat penegak hukum yang tidak bertanggungjawab.
"Bisnis narkoba itu memang menjanjikan keuntungan yang luar biasa, tapi resikonya penjara bahkan maut, Bro," ucap SM singkat.
Maka dari itu, untuk kasus narkoba ini, nampaknya bukan hal yang mudah untuk dapat diberantas dengan seketika. Semua kembali pada individu kita masing – masing, agar menjaga anak – anak kita dari bahaya narkoba ini, baik melalui pendidikan rohani atau pendidikan agama serta mengarahkan pergaulannya pada lingkungan yang baik. (Hly)