KPPS Bekerja Non Stop Lebih 24 Jam


Ketua KPPS 19 Jaini (kiri) saat meminta penjelasan kepada Ketua Panwascam Dusel Agus Irawanto terkait daftar pemilih tambahan, Rabu (14/2/2024)

BUNTOK, BBNews - Menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024 ini ternyata sangat  menguras tenaga dan pikiran, bahkan harus siap bekerja lebih dari satu kali 24 jam.

"Kami baru merasakan capek nya menjadi bagian dari KPPS di  Pemilihan Umum 2024 ini," ungkap Ketua KPPS 19 Kelurahan Buntok Kota Kabupaten Barito Selatan Jaini (34) kepada media ini di TPS Kamis (15/2/2024).

Diuraikan Jaini, beberapa hari sebelum puncak pelaksanaan pesta demokrasi tersebut, pihaknya juga sudah harus melaksanakan berbagai tahapan, dari mengantar undangan untuk pemilih hingga menyiapkan TPS.

"Sebenarnya sudah menjadi hukum alam jika semua pekerjaan itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan baik waktu dan sebagainya. Namun untuk menjadi KPPS di Pemilu 2024 ini perlu stamina extra, kerena harus siap bekerja lebih dari 24 Jam tanpa istirahat," ujarnya.

Dia mengakui, selain memerlukan stamina extra dalam menyelesaikan tugas sebagai ketua KPPS, di tuntut pula tanggungjawab dan disiplin tinggi serta menjaga kepercayaan atau amanah untuk melaporkan hasil penghitungan suara di TPSnya.

"Kami bekerja di langsung dilihat seksi dari sejumlah Partai dan juga di dampingi pengawas TPS. Maka dari itu kami menaruh harapan kepada pemerintah agar bisa memperhatikan besaran honor yang diberikan kepada KPPS dan petugas Pemilu lainnya," pinta Jaini.
TPS 8 Pasar Lama Buntok

Hal senada juga disampaikan oleh ketua KPPS 8 Martino Dedy Hosein
bahwa Pemilu kali ini sungguh sangat menguras energi dan pikiran. Sebab terlalu banyak aturan maupun tahapan yang sulit untuk harus di lakukan, padahal justru tidak efektif.

"Contohnya seperti masyarakat yang tidak bisa memilih presiden dan wakil presiden di karenakan KTP nya luar daerah dan tidak memiliki surat pengantar dari KPU untuk melakukan pemilihan di tempat dia berada saat ini," ujar Martino yang akrab di sapa Kate

Ia menyesalkan karena sebagai warga Indonesia memiliki haknya sendiri untuk memilih calon pemimpin karena satu suara mereka itu menentukan nasib bangsa untuk lima tahun ke depan.

"Pemilu sebelunya, di TPS kami berjumlah 173 orang, dan sekarang bertambah menjadi 260 orang karena gabung dari warga RT tetangga. Hal tersebut tentunya pula menambah jam kerja kami," urainya.

Ia jua menerangkan, semua anggota KPPS sudah berada TPS sebelum pukul 06.00 WIB, Rabu (14/2/2024), hingga selsai nya pada pukul 07.20 WIB, Kamis (15/2/2024).

"Berarti kita bekerja lebih dari 1 kali 24 Jam, dengan konsentrasi yang tinggi karena tanggung jawab besar yang kita pikul. Jika di bandingkan dengan honor yang kami terima, sungguh jauh dari seperti apa yang di harapkan. Bahkan banyak dari para petugas kami yang berkata kalo seperti ini lagi pekwrjaan nya dengan honor yang tidak sepadan diterima lebih baik mundur," demikian Martino Dedy Hosein. (Red.1)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak