Kepala Bidang e-Government Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Barito Utara Munawar Khalil, Jumat (5/1/2024) |
Hal ini untuk kemudahan, efisiensi waktu bongkar pasang, dan penggunaan tenaga manusia, pengurangan penggunaan papan reklame manual ini dimaksudkan supaya baliho-baliho yang beredar tidak merusak pemandangan karena penempatannya yang tidak beraturan.
Kepala Bidang e-Government Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Barito Utara Munawar Khalil, Jumat (5/1/2024) di ruangan kerjanya mengatakan ini adalah langkah dalam mendukung bergeraknya sistim digitalisasi di Barito Utara. Pengurangan dimaksud adalah pembatasan penggunaan yang akan dimulai dari Diskominfo sendiri untuk mengurangi baliho manual agar menjadi contoh.
"Penggunaan baliho dan papan reklame cetak manual akan kita kurangi, sejalan dengan telah terpasangnya beberapa videotron milik pemerintah daerah yang dikelola oleh Diskominfo," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Muhammadiyah Barito Utara Dadang Ma’mun, Ssi, ketika ditemui media ini mengatakan bahwa seharusnya memang penempatan baliho-baliho yang tidak beraturan bisa ditata karena mengganggu keindahan kota, dan sebaiknya sudah menggunakan sistim digital agar tidak sembarang orang bisa memasang.
"Apalagi musim pemilu ini, terasa sekali kota sesak dengen baliho yang sepertinya kelihatan asal pasang. Kita tidak tahu apakah ada aturan pemasangan atau pajak yang dihasilkan dari baliho tersebut," katanya.
Dari pantauan media ini, pada hampir semua titik krusial di kota Muara Teweh memang terpasang baliho individu-individu yang menawarkan diri untuk dipilih dan mengelola daerah. Namun sayangnya baliho-baliho tersebut seperti tidak tertata sehingga sebagian agak mengganggu pandangan dan membahayakan pengendara pada beberapa titik tikungan jalan tertentu.(sdk)